Hi quest ,  welcome  |  sign in  |  registered now  |  need help ?

Artikel Terbaru

Teliti Memilih Tempat Penitipan Anak

Hai Buncan.. Ketika Buncan sedang bekerja di kantor, konsentrasi terganggu karena memikirkan si kecil? Atau ketika akan berpergian, hal terberat yang Buncan hadapi adalah meninggalkan anak. Ini masih ditambah lagi jika Buncan sendiri tidak yakin si kecil di rumah berada di tangan yang tepat.

foto: travelkota.com
Dilema ibu bekerja ini memang klasik, tapi menjadi realita yang umum ditemui di kota besar. Bahkan pemerintah pun tidak menutup mata karena Undang Undang No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan menyebutkan bahwa pekerja atau buruh perempuan yang anaknya masih menyusui, harus diberi kesempatan sepatutnya untuk menyusui anaknya termasuk selama jam bekerja. Terkait peraturan tersebut, pemilik perusahaan berkewajiban memenuhi hak menyusui karyawan perempuannya dengan menyediakan ruang menyusui dan tempat penitipan anak (TPA).

Sayangnya hanya sedikit perusahaan yang menyediakan sarana TPA, sehingga ibu bekerja kerap harus mencari TPA yang dikelola swasta dan berlokasi di dekat kantor. Kebutuhan untuk menjamin kesejahteraan anak selama bekerja memang membuat TPA menjadi salah satu solusi alternatif yang kerap dipertimbangkan. Kualitas TPA menjadi hal penting, mengingat hasil terakhir studi jangka panjang US National Institutes of  Health yang dipublikasikan dalam Journal Child Development 2010 menunjukkan bahwa anak-anak yang dititipkan di tempat penitipan anak berkualitas mencetak prestasi akademi dan pencapaian kognitif lebih tinggi saat remaja. Anak-anak ini juga tidak terlalu membuat masalah daripada mereka yang dititipkan pada TPA berkualitas rendah.

Jadi apa saja yang sebaiknya dipertimbangkan sebelum memutuskan menitipkan separuh hati Buncan di tempat tersebut?

1 Referensi Mulut ke MulutKendati berbagai TPA menawarkan berbagai macam fasilitas dan keunggulan yang membuat Buncan tertarik, tetap saja yang sebaiknya Buncan utamakan untuk dicek adalah TPA hasil referensi teman-teman dan kerabat. Tidak ada referensi TPA yang paling obyektif selain pengalaman memuaskan dari para orang tuanya langsung. Jadi jika teman sesama Buncan bercerita dirinya bisa tenang bekerja karena menitipkan anaknya di TPA A atau B, tempat ini berarti layak untuk di cek.

2 Datangi ‘TKP’Berdasarkan referensi, datangi langsung TPA untuk melihat langsung lokasi dan dedikasi para pengurusnya. Respons antusias dan kesabaran saat berinteraksi dengan anak akan tampak natural pada pengurus TPA yang berkualitas. Deborah Lowe Vandell dan rekan dari University of California, Irvine, meneliti 1.364 anak sejak usia mereka baru 1 tahun sejak tahun tahun 1991 sampai 2010. Tim Vandel menemukan hasil yang menekankan pentingnya interaksi pengasuh dan anak dalam meningkatkan kognitif anak. Selain itu juga jam terbang dalam mengasuh anak layak dipertimbangkan. Kunjungi beberapa kali untuk bisa benar-benar mematangkan keputusan Buncan .

3 Ruangan dan Barang-BarangPerhatikan setiap sudut dan cek apakah ada banyak area bermain yang cocok untuk si kecil, serta mainan dan benda-benda yang bisa menstimulasi anak. TPA yang berkualitas akan memisahkan mainan untuk bayi, batita dan balita karena setiap tahapan usia anak memiliki kemampuan yang berbeda. Cek juga keamanan taman bermain, misalnya apakah ayunannya masih kokoh, cat mainannya ada yang mengelupas atau tidak, dan lainnya.

4 KebersihanIni sangat penting, mengingat si kecil akan menghabiskan waktunya seharian di sana. Cek furnitur di sana apakah berdebu atau tidak. Demikian pula dengan seprai tempat tidur dan mainan yang digunakan, apakah dicuci rutin untuk menghilangkan kotorannya atau tidak. Jika berdebu dan kotor, lupakan TPA ini. Bila untuk membersihkan debu dan kotoran saja mereka tidak sempat, apalagi mengurus anak Buncan . Kebersihan ini juga berlaku sama untuk dapur dan kamar mandi. Jangan lupa, di dapur itulah mereka memersiapkan makanan dan susu untuk si kecil. Satu lagi yang juga sering luput, perhatikan kebersihan pribadi para pengasuhnya. Sekadar catatan kecil, sebaiknya pengasuh TPA memiliki kuku yang pendek karena kuku panjang bisa menjadi sarang kuman atau tidak sengaja menggores si kecil.

5 Jumlah Ideal PengasuhTanyakan ada berapa pengasuh dan berapa jumlah bayi atau anak yang dititipkan setiap hari. Lupakan TPA yang terlalu penuh anak tapi jumlah karyawannya hanya sedikit. American Academy of Pediatrics menyatakan bahwa tempat penitipan anak ideal minimal memiliki satu orang pengasuh untuk menangani tiga orang bayi atau anak berusia di bawah dua tahun.

6 Menu MakananSebagai orang tua tentunya Buncan ingin memastikan si kecil yang dititipkan tercukupi kebutuhan nutrisinya. Tanyakan menu makanan  harian yang tersedia serta frekwensi pemberiannya. Misalnya berapa kali makan utama dan berapa kali snack dan apa saja pilihan jenis makanannya.7 Fasilitas dan KegiatanCek fasilitas lain yang ditawarkan TPA, misalnya apakah ada layanan antar jemput ASI sehingga Buncan bisa memerah ASI di kantor yang pada waktu tertentu akan diambil kurir TPA. Selain itu juga apakah barang-barang anak digabung dengan anak lain, termasuk juga baju anak yang dicuci di sana. Tanyakan kegiatan untuk anak-anak yang dititipkan, misalnya apakah ada pijat bayi untuk anak berusia 0-12 bulan.

8 KredibilitasTanyakan juga izin usaha TPA, serta tenaga ahli yang siap membantu tumbuh kembang anak Buncan di sana. Biasanya TPA berkualitas juga dilengkapi dengan psikolog anak, dokter anak, dan ahli gizi profesional.  

Sumber: parentsindonesia
foro: antarafoto.com

Buncan punya pengalaman yang ingin dishare atau menambahkan tips Memilih Tempat Penitipan Anak, silahkan corat coret dibawah ya Bun.

0 komentar:

Posting Komentar